Jenuh aku menunggu hari
Seakan pandangan tak bertepi
Tatkala aku hanyut sendiri
Hening senyap terasa sepi
Kucoba untuk terus berdiri
Agar aku tetap disini
Walau tubuh terasa mati
Seakan tak memijak bumi
Detak detik aku meniti
Memaksa aku untuk berlari
Ku tahu aku takkan abadi
Esok pasti ku kan terganti
Lelah letih aku mencari
Sesuatu yang tak pasti
Seakan aku tak miliki
Seperti hanya sekedar mimpi
Bagai surya sinar mentari
Yang menghangatkan embun di pagi
Kan menjelma dan menjadi
Seseorang yang ku cintai
Bila suatu saat nanti
Telah dapat ku pahami
Walaupun semua telah terjadi
Apakah makna takdirku ini
Mengapa harus aku alami
Kutahu raga akan tersakiti
Seakan musnahkan diri sendiri
Namun tetap kan kujalani
Jika kelak suatu hari
Dan aku masih terus menanti
Apakah ia kan peduli?
Akankah ia kan kembali?
Bukannya aku tak mengerti
Akan sikapnya yang penuh arti
Ketika ia memilih pergi
Akankah ku kan melihatnya lagi?
Ku ingin engkau mengetahui
Rasa ini sepenuh hati
Hingga engkau bisa sadari
Cintaku hanya, untuk sang Putri
Senin, 13 Oktober 2008
Sebuah Puisi, untuk Sang Putri
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar